Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, Hendra juga tak menampik bilamana industri perbankan masih akan menghadapi sejumlah tantangan pada semester II-2025. Terlebih melihat situasi global, khususnya kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat.

"Kita akan mengamati perkembangan ini dengan seksama dan kita akan lihat, apa yang kita bisa bantu untuk membantu nasabah-nasabah kita untuk terus mengembangkan bisnisnya di dalam era global dengan US yang mengenakan tarif," tutur Hendra.

Kinerja Keuangan BCA Semester I-2025

Berdasarkan kinerja keuangan, BCA membukukan pertumbuhan kredit sebesar 12,9% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp959 triliun pada semester I 2025.

Rinciannya, kredit korporasi BCA tercatat tumbuh 16,1% YoY mencapai Rp451,8 triliun per Juni 2025. Kredit komersial naik 12,6% YoY menjadi Rp143,6 triliun, dan kredit UKM meningkat 11,1% YoY hingga Rp127 triliun.

Selanjutnya, kredit juga ditopang pertumbuhan KPR sebesar 8,4% menjadi Rp137,6 triliun, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) 5,2% mencapai Rp65,4 triliun. Kemudian, total pertumbuhan kredit konsumer mencapai 7,6% YoY hingga Rp226,4 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya, sebagian besar kartu kredit tumbuh 9,4% YoY mencapai Rp23,4 triliun.

Kualitas pinjaman BCA ditunjukkan dari rasio loan at risk (LAR) 5,7% pada semester I 2025, membaik dari 6,4% pada tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terkelola di level 2,2%. Pencadangan NPL dan LAR masing-masing 167,2% dan 68,7%. Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 21,1% YoY menyentuh Rp239,7 triliun per Juni 2025, setara 24,9% dari total portofolio pembiayaan.

Sejalan dengan pencapaian pertumbuhan kredit dan pendanaan serta volume perbankan transaksi, kinerja laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 8% YoY menjadi Rp29 triliun pada semester I 2025.

(lav)

No more pages