Untuk diketahui saja, ISO/IEC 27001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), sedangkan PCI-DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) adalah standar keamanan khusus yang dikembangkan oleh industri kartu pembayaran.
"Oleh karena itu, perlindungan tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada penguatan governance seperti penerapan arsitektur Zero Trust, audit tahunan independen, pelaporan insiden keamanan, serta mekanisme pemulihan dan pertanggungjawaban hukum sesuai dengan UU PDP dan POJK tentang keamanan siber," jelasnya.
Selain itu, meskipun Payment ID mengklaim berbasis persetujuan pengguna atau user consent, Arianto memperingatkan hal itu tidak sepenuhnya menjamin keamanan dari penyalahgunaan. Dia mencontohkan pengalaman diberbagai negara seperti India dan Singapura menunjukkan bahwa bahkan sistem dengan keamanan tinggi pun masih rawan pelanggaran.
"Risiko muncul saat consent diberikan tanpa pemahaman penuh, atau bila data digunakan melebihi ruang lingkup yang disetujui. Oleh karena itu, perlu ada mekanisme revokasi consent yang jelas, audit trail yang transparan," ungkap Arianto. "Serta pengendalian akses berbasis tujuan, agar prinsip privacy by design (privasi berdasarkan rancangan) dan akuntabilitas benar-benar diterapkan dalam sistem Payment ID."
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia berencana meluncurkan sistem Payment ID pada 17 Agustus 2025 atau bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI nanti.
BI mendorong pemanfaatan sistem identifikasi transaksi digital yang lebih transparan melalui Payment ID. Payment ID dirancang sebagai identitas unik yang menghubungkan data transaksi pembayaran dengan identitas pengguna secara aman dan mudah diverifikasi.
Sistem ini diklaim tidak hanya mendukung inklusi keuangan, tapi nantinya, sistem ini juga bisa digunakan untuk menyalurkan bantuan pemerintah, karena identitas pengguna bisa diverifikasi secara digital lewat proses KYC (Know Your Customer). Selain itu, Payment ID diklaim dapat mencatat dan menggabungkan data dari berbagai sumber keuangan seperti rekening bank, kartu kredit, dompet elektronik, hingga pinjaman daring yang akan diintegrasikan dengan NIK.
(lav)

































