Logo Bloomberg Technoz

Celios: Subsidi Bisa Bengkak Rp20 T Jika RI Impor LNG dari AS

Mis Fransiska Dewi
21 July 2025 11:30

Sebuah kapal LNG berangkat dari fasilitas pelabuhan Rio Tinto Group di Karratha, Australia Barat./Bloomberg-Carla Gottgens
Sebuah kapal LNG berangkat dari fasilitas pelabuhan Rio Tinto Group di Karratha, Australia Barat./Bloomberg-Carla Gottgens

Bloomberg Technoz, Jakarta – Center of Economic and Law Studies (Celios) memproyeksikan subsidi energi berisiko melonjak antara Rp15 triliun hingga Rp20 triliun jika komoditas gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) masuk ke dalam kesepakatan impor migas dari Amerika Serikat (AS).

“Jadi anggaran subsidi energi yang disodorkan tahun depan Rp203,4 triliun jelas tidak cukup. Mungkin beban bertambah Rp15 triliun—Rp20 triliun dari selisih biaya impor,” kata Direktur Eksekutif Celiois Bhima Yudhistira saat dihubungi, Senin (21/7/2025).

Bhima menjelaskan impor LNG dari AS  bakal lebih banyak merugikan kepentingan Indonesia karena biaya transportasi dan waktu pengirimannya yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan dari negara lain.

“Kalau selisihnya sampai 40 hari lebih lama impor dari AS kan cost semua itu. Implikasinya nanti ke biaya yang ditanggung Pertamina dan diteruskan ke pemerintah melalui kompensasi dan subsidi. Kalau LNG-nya digunakan untuk pembangkit listrik juga secara ekonomi bakal jadi beban subsidi listrik,” jelasnya. 

Harga LNG AS./dok. EIA

Di sisi lain, lanjutnya, efek dari pembelian komoditas energi secara jorjoran dari AS akan menekan kurs rupiah.