Hingga acara berakhir, Kongres PSI tak memberikan konfirmasi apakah Jokowi memang telah bergabung dan mendapat jabatan tertentu di partai tersebut. Sebelumnya, beredar kabar bahwa Jokowi akan mengisi slot Ketua Dewan Pembina PSI.
Terkait pernyataan tersebut, Lili menyatakan Jokowi akan tetap menjadi bagian dari PSI meskipun tidak masuk dalam struktur kepengurusan. Terlebih, kata dia, PSI sudah mengidentikkan partainya dengan Jokowi sebab PSI butuh figur sentral sebagai identitas partai.
"Saya kira ya, PSI akan menjadi kendaraan politik Jokowi dan keluarganya. Dengan mendukung full dan bekerja keras untuk PSI, jelas [menjadi langkah] Jokowi untuk agar tetap eksis dalam politik," jelas Lili.
Dia memandang jika Jokowi masuk sebagai Dewan Pembina PSI, akan menimbulkan stigma negatif bahwa PSI merupakan partai keluarga—bukan partai terbuka seperti jargon PSI.
Dengan begitu, Lili berpandangan bahwa Jokowi memang bertekad membuat PSI lolos menjadi partai legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, dia sepakat dengan pernyataan Jokowi bahwa langkah tersebut membutuhkan dana yang besar.
"Jika itu terbangun dan para pengikut dan pendukungnya tetap loyal, kemungkinan besar bisa lolos ke Senayan. Kita lihat nanti apakah tekad tersebut akan terwujud. Pemilih nanti yang akan menentukan," pungkasnya.
Jokowi sempat meminta Kaesang dan seluruh pengurus PSI untuk segera menuntaskan susunan pengurus hingga tingkat daerah sebelum 2027. Menurut dia, hal ini penting untuk memastikan partai tersebut memiliki mesin atau kader yang bisa berjuang di tiap daerah. Dia pun berharap anggota PSI solid dalam pengumpulan dana untuk sejumlah kepentingan kontestasi politik mendatang.
Meski tak terburu-buru, menurut Jokowi, PSI bisa menggunakan pengalaman pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 untuk bertarung pada Pemilu 2029 nanti. Dia menilai PSI wajib menang besar dan menjadi partai politik kuat di DPR pada periode mendatang.
"Terlalu kecil kalau target kita hanya ingin masuk Senayan. PSI harus menang, pasti menang," ujar Jokowi.
(azr/ros)
