Logo Bloomberg Technoz

Jelang Rilis BI Rate, Pasar SUN Tertekan Usai Deal Tarif RI-AS

Redaksi
16 July 2025 10:25

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga surat utang negara tertekan menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini, di tengah pasar yang masih menunggu lebih terperinci isi kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) serta mencerna dampaknya ke perekonomian.

Melansir data realtime Bloomberg, Rabu (16/7/2025), pergerakan yield mayoritas tenor SUN cenderung naik dalam kisaran terbatas.

Yield SUN 2Y, misalnya, naik tipis 0,5 basis poin (bps) ke level 5,939%. Sedangkan tenor 5Y naik 0,9 bps kini di 6,150%. Adapun tenor acuan 10Y terpantau naik imbal hasilnya 0,7 bps menyentuh 6,581%.

Sementara tenor panjang 20Y dan 20Y masing-masing naik 1,3 bps dan 0,4 bps pagi ini. Tekanan yang dihadapi oleh surat utang RI sudah diperkirakan menilik sentimen pasar obligasi global yang memburuk akibat makin kuatnya upaya Presiden AS Donald Trump menggeser posisi Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Data inflasi CPI Amerika yang diumumkan tadi malam lebih rendah ketimbang ekspektasi pasar, sempat menurunkan yield US Treasury. Namun, situasi berbalik akibat isu Trump versus Powell sehingga imbal hasil surat utang AS kembali naik sehingga mempersempit selisih yield dengan SUN. Saat ini, selisih imbal hasil dengan UST menyempit tinggal 207 bps.