Logo Bloomberg Technoz

PBB: 4 Juta Nyawa Terancam Jika AS Hentikan Dana Bantuan HIV

Redaksi
11 July 2025 19:40

Pasien HIV di Afrika Selatan. (Sumber: Bloomberg)
Pasien HIV di Afrika Selatan. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Program penanggulangan AIDS yang selama bertahun-tahun dipimpin Amerika Serikat (AS) telah berhasil menurunkan angka kematian akibat HIV ke titik terendah dalam lebih dari tiga dekade, serta menyediakan pengobatan penting bagi kelompok rentan di seluruh dunia.

Namun pencapaian tersebut kini terancam. Dalam enam bulan terakhir, penghentian mendadak pendanaan dari Washington dinilai dapat menyebabkan dampak sistemik yang membahayakan layanan kesehatan global. Pejabat PBB memperingatkan bahwa jika kekosongan ini tidak segera diatasi, lebih dari 4 juta kematian akibat AIDS dan 6 juta infeksi HIV baru bisa terjadi hingga 2029.

Laporan terbaru UNAIDS yang dirilis Kamis (10/7), seperti dilaporkan Associated Pers (AP) menyatakan bahwa terputusnya pendanaan “mengacaukan rantai pasok, menutup fasilitas kesehatan, meninggalkan ribuan klinik tanpa tenaga medis, menghambat program pencegahan, mengganggu tes HIV, dan memaksa banyak organisasi komunitas menghentikan aktivitas mereka.”


PBB juga khawatir bahwa pemotongan dana ini akan mendorong donor internasional lain melakukan hal serupa, membahayakan kemajuan puluhan tahun dalam memerangi AIDS, terlebih di tengah meningkatnya konflik, gejolak geopolitik, dan krisis iklim.

Krisis ini dipicu oleh keputusan Donald Trump pada Januari lalu untuk mencabut seluruh bantuan HIV global senilai US$4 miliar, termasuk perintah penghentian total bantuan luar negeri dan pembubaran USAID.

PEPFAR: Program Kunci yang Kini Terancam