Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebanyak 35 dari 43 emiten yang mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah melaksanakan aksinya hingga akhir Juni 2025. Namun, total realisasi masih jauh dari anggaran awal yang disiapkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa dari total komitmen buyback sebesar Rp22,54 triliun, nilai pembelian saham yang benar-benar terlaksana hanya sebesar Rp3,38 triliun atau sekitar 14,98%.
Angka tersebut menunjukkan bahwa meski sebagian besar emiten telah mengeksekusi program buyback, nominal realisasi secara keseluruhan masih sangat kecil dibandingkan total dana yang direncanakan.
Buyback ini sebelumnya menjadi salah satu langkah yang didorong regulator untuk menjaga kepercayaan pasar di tengah tekanan global dan pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG). Namun hingga kini, belum seluruh emiten merealisasikan potensi buyback secara maksimal.
“Aksi buyback yang dilakukan emiten pada dasarnya merupakan strategi stabilisasi harga saham dan perlindungan terhadap nilai pemegang saham, terutama di tengah fluktuasi pasar,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers kinerja bulanan, Senin (8/7/2025).
Aksi pembelian kembali saham oleh perusahaan juga kerap dianggap sebagai sinyal positif bagi investor karena menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap valuasi sahamnya.
OJK menegaskan, meski ruang buyback dibuka lebih fleksibel, perusahaan tetap wajib melaporkan pelaksanaan secara transparan dan mematuhi ketentuan pasar modal yang berlaku.
Selain itu, buyback tidak boleh dilakukan saat emiten sedang memiliki informasi material yang belum dipublikasikan ke publik.
Dengan volatilitas pasar yang masih tinggi, pelaksanaan buyback saham diharapkan bisa menjadi bantalan sementara terhadap tekanan jual yang terjadi, khususnya dari investor asing yang hingga semester I 2025 mencatatkan net sell sebesar Rp53,57 triliun di pasar saham domestik.
(dhf)