BI Tetap akan Intervensi di Pasar Offshore pada 2026
Dovana Hasiana
04 July 2025 05:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku akan berkomitmen untuk tetap mengintervensi rupiah di pasar NonDeliverable Forward (NDF) di bursa mancanegara pada 2026. Menurut Perry, langkah tersebut menjadi salah satu langkah untuk menjaga dan membawa nilai tukar rupiah ke arah yang menguat pada tahun depan.
Selain itu, BI juga bakal terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi di domestic non-delivery forward (DNDF) maupun di pasar domestik.
Perlu diketahui, BI memproyeksikan rata-rata nilai tukar rupiah dalam kisaran Rp16.000 hingga Rp16.500 per dolar Amerika Serikat pada 2026. Angka tersebut sedikit menguat dibandingkan dengan proyeksi BI untuk nilai tukar rupiah pada kisaran Rp16.100 hingga Rp16.500 per dolar AS pada tahun ini.
"Komitmen Bank Indonesia untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah baik intervensi di pasar offshore non-delivery forward maupun juga intervensi di domestic non-delivery forward maupun di pasar domestik," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (3/7/2025).
Selain itu, terdapat tiga faktor fundamental lainnya yang dinilai akan membawa nilai tukar rupiah ke arah menguat pada tahun depan. Pertama, prospek pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, yang diproyeksikan pada level 4,7%-5,5% pada tahun depan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 4,6%-5,4% pada tahun ini.
































