Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku akan berkomitmen untuk tetap mengintervensi rupiah di pasar NonDeliverable Forward (NDF) di bursa mancanegara pada 2026. Menurut Perry, langkah tersebut menjadi salah satu langkah untuk menjaga dan membawa nilai tukar rupiah ke arah yang menguat pada tahun depan.

Selain itu, BI juga bakal terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi di domestic non-delivery forward (DNDF) maupun di pasar domestik.

Perlu diketahui, BI memproyeksikan rata-rata nilai tukar rupiah dalam kisaran Rp16.000 hingga Rp16.500 per dolar Amerika Serikat pada 2026. Angka tersebut sedikit menguat dibandingkan dengan proyeksi BI untuk nilai tukar rupiah pada kisaran Rp16.100 hingga Rp16.500 per dolar AS pada tahun ini.

"Komitmen Bank Indonesia untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah baik intervensi di pasar offshore non-delivery forward maupun juga intervensi di domestic non-delivery forward maupun di pasar domestik," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (3/7/2025).

Selain itu, terdapat tiga faktor fundamental lainnya yang dinilai akan membawa nilai tukar rupiah ke arah menguat pada tahun depan. Pertama, prospek pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, yang diproyeksikan pada level 4,7%-5,5% pada tahun depan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 4,6%-5,4% pada tahun ini.

Kedua, inflasi yang relatif rendah dan dijaga pada level 1,5%-3,5% atau tidak berubah dari proyeksi tahun ini. Ketiga, imbal hasil dari investasi di Indonesia, termasuk surat berharga negara (SBN), yang dinilai masih cukup menarik.

Perlu diketahui, BI mulai memutuskan untuk intervensi tekanan yang dialami rupiah di pasar NDF offshore pada 7 April 2025, saat nilai tukar Tanah Air mengalami tekanan dalam akibat tarif Presiden Amerika Serikat (AS) yang diumumkan pada 2 April 2025.

Bank Indonesia pada 7 April 2025 melakukan intervensi di pasar offshore NDF secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York untuk stabilisasi nilai tukar rrupiah dari tingginya tekanan global.

Dengan demikian, perkembangan rupiah menjadi terkendali dan menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur pada 8 April 2025. 

(lav)

No more pages