Logo Bloomberg Technoz

Adapun, Nurdin menambahkan, proyeksi cost recovery untuk tahun buku 2026 relatif susut ke level US$181 juta atau sekitar Rp2,93 triliun.

Besaran cost recovery itu bakal ditinjau kembali selama proses penyusunan WP&B tahun 2026.

Geser Jadwal Perawatan Banyu Urip 

Sebelumnya, SKK Migas meminta jadwal penghentian sementara operasi atau planned shutdown Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu ditunda tahun depan.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan permintaan itu disampaikan kepada operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (ECML) terkait dengan upaya pemerintah menjaga capaian lifting tahun ini.

“Kami berharap dukungan Komisi XII untuk berbicara, kita bersama-sama dengan Exxon agar perawatan maitanence-nya ditunda di Januari 2026,” kata Djoksis, sapaan karibnya, saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII, Selasa (1/7/2025).

Djoksis mengkhawatirkan perawatan sumur dari Lapangan Banyu Urip, yang awalnya direncanakan pada September 2025, bakal mengoreksi tren pemulihan lifting minyak nasional.

“Karena kalau dilakukan harus ditutup dulu semua produksinya sehingga turun semua itu produksinya,” kata Djoksis.

Data produksi migas (BOEPD) 11 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) besar sampai dengan 31 Mei 2025. (Presentasi SKK Migas di Komisi XII, Juli 2025).

Dia berharap ECML bisa menggeser jadwal planned shutdown tahun depan, sembari menantikan realisasi lifting dari sumur masyarakat.

Berdasarkan hitung-hitungan SKK Migas, lifting dari Blok Cepu tahun ini bakal bergerak ke level 155 ribu barel minyak per hari (bph) apabila jadwal planned shutdown diesekusi September 2025.

Sementara itu, lifting minyak dari Blok Cepu diperkirakan bergerak ke level 161,7 ribu bph apabila jadwal planned shutdown digeser ke 2026.

Saat ini, operator blok Cepu tengah mendorong proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Proyek ini menyasar perkiraan tambahan 42,92 juta barel minyak atau millions barrel oil (MMBO), melalui pengeboran 7 sumur di Lapangan Banyu Urip, yakni 5 sumur infill dan 2 sumur clastic.

Lapangan Banyu Urip saat ini berkontribusi 25% atas raihan lifting nasional. SKK Migas memperkirakan Program BUIC dapat mengerek lifting sekitar 40 sampai 60 juta barel dengan rata-rata produksi 20.000 hingga 30.000 barel per hari.

Belakangan, ECML berhasil menyelesaikan pengeboran 7 sumur sepanjang paruh pertama 2025. Dengan demikian, lifting minyak dari Blok Cepu bisa bergerak ke level 180 ribu bph memasuki semester II-2025. 

(naw)

No more pages