Logo Bloomberg Technoz

KKKS Pindah Kontrak, Proyeksi Cost Recovery Tembus US$9,3 Miliar

Nyoman Ary Wahyudi
02 July 2025 13:10

Platform migas lepas pantai./Bloomberg-Eric Thayer
Platform migas lepas pantai./Bloomberg-Eric Thayer

Bloomberg Technoz, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengerek asumsi cost recovery atau pengembalian biaya operasi hulu Migas ke rentang US$8,5 miliar sampai dengan US$9,3 miliar untuk tahun depan.

Pagu cost recovery, yang menjadi usulan dalam penyusunan asumsi makro APBN 2026, lebih tinggi 9,41% dari alokasi cost recovery APBN 2025 sebesar US$8,5 miliar.

“Untuk 2026 itu cost recovery US$8,5 miliar sampai dengan US$9,3 miliar karena ada beberapa KKKS yang dari gross split pindah ke cost recovery,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII, Selasa (1/7/2025).

Sejumlah kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS yang beralih ke cost recovery itu di antaranya PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

“Sehingga cost recovery meningkat dari US$8,5 miliar bisa ke US$9,3 miliar,” kata Djoksis, sapaan karibnya.

Tabel cost recovery tahun anggaran 2022 sampai prognosa 2026. (SKK Migas)