Thailand Peringatkan Potensi Perang dengan Kamboja
News
25 July 2025 18:30

Patpicha Tanakasempipat dan Suttinee Yuvejwattana - Bloomberg News
Bloomberg, Perdana Menteri (PM) sementara Thailand Phumtham Wechayachai memperingatkan bahwa konflik militer bersenjata dengan Kamboja berpotensi berkembang menjadi perang. Pernyataan ini disampaikan setelah baku tembak yang melibatkan roket dan artileri berlanjut untuk hari kedua di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
“Kondisi ini berpotensi berkembang menjadi perang. Saat ini, masih dianggap sebagai bentrokan bersenjata dengan penggunaan senjata berat,” ujar Phumtham kepada wartawan pada Jumat (25/7). Ia menegaskan bahwa eskalasi pertempuran semakin membahayakan warga sipil, dan pemerintah Thailand berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatan serta wilayahnya.
Pemerintah Thailand menyebutkan jumlah korban tewas akibat bentrokan paling mematikan dalam lebih dari satu dekade telah mencapai 14 orang, termasuk satu tentara, dan lebih dari 30 orang terluka. Sementara itu, satu warga sipil Kamboja dilaporkan tewas dan lima lainnya terluka, menurut laporan AFP yang mengutip pejabat provinsi setempat.
Militer Thailand menyatakan bahwa pasukan Kamboja melakukan pengeboman berkelanjutan menggunakan senjata berat, artileri lapangan, dan roket hingga Jumat pagi. Thailand merespons serangan tersebut dan mengimbau warga sipil untuk menghindari zona konflik. Kementerian Pertahanan Kamboja membenarkan adanya serangan semalam dan mengklaim telah menguasai dua kuil yang disengketakan serta satu wilayah lainnya, menurut laporan Khmer Times. Secara terpisah, disebutkan bahwa 40 pekerja terjebak di kuil Preah Vihear, salah satu titik konflik utama.




























