Logo Bloomberg Technoz

Usai kasus perekaman iris mata dari World App dengan imbalan sejumlah uang ramai, Komdigi melakukan pembekuan izin aguna mencegah potensi risiko terhadap masyarakat, terang Alex bulan Mei silam. Keputusan ini diambil usai mendapatkan laporan dari publik.

Scan mata biometrik melalui alat bernama Orb dengan skema pemberian imbalan token Worldcoin telah membuat masyarakat resah, terang Menteri Komdigi Meutya Hafid. Proyek World App dan Worldcoin di Indonesia melibatkan dua entitas lokal - PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara—belum memiliki Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE).

World App yang merupakan inisiatif kontroversial yang bertujuan untuk membangun sistem identitas global berbasis biometrik. Klaim TFH bahwa proyek ini mendukung identitas digital yang aman dan terdesentralisasi. 

Data Biometrik adalah Penjagaan Terakhir yang Lain Sudah Bocor

Sejumlah pihak menyorot keamanan data hasil biometrik ini. Salah satu isu paling menonjol adalah pengumpulan data biometrik yang sangat sensitif, seperti citra iris mata yang bersifat unik dan permanen— dan jika sampai bocor atau disalahgunakan, tidak ada cara untuk menggantinya seperti mengganti kata sandi.

Sebelumnya proyek World App, Worldcoin, dan WorldID, banyak dicekam karena celah privasi yang rawan dieksploitasi dan disebut belum mempublikasikan white paper atau kode sumbernya untuk evaluasi publik. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan validitas klaim keamanan datanya. TFH membantah dan menyebutkan bahwa pihaknya telah mempublikasikan white paper guna menjelaskan tujuan dan prinsip dasar dari teknologi yang dikembangkan.

*) Artikel ini mendapatkan pembaruan pada alenia kelima dan sepuluh.

(prc/wep)

No more pages