Logo Bloomberg Technoz

Potensi Penyerapan Mitra Ojol Sebagai Pegawai Tetap Hanya 15%

Pramesti Regita Cindy
17 June 2025 20:20

Maman Abdurrahman (Dok. Humas DPR RI)
Maman Abdurrahman (Dok. Humas DPR RI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menilai wacana untuk menjadikan mitra pengemudi ojek online (ojol) sebagai pekerja sektor formal (tetap) di Indonesia akan menghadapi banyak tantangan. Menurutnya, hanya akan ada  sekitar 15-20% mitra yang bisa memenuhi syarat ketenagakerjaan.

Bukan tanpa alasan. Hal ini lantaran sebagian besar mitra ojol bekerja secara paruh waktu dan memiliki keterbatasan dalam hal pendidikan dan pengalaman kerja.

"Berarti saya melihatnya kalau ditreatment sebagai pekerja, itu prediksi kita kurang lebih sekitar 15-20% saja [mitra ojol] yang bisa terakomodasi. Sedangkan, sebagian besar juga di ojol ini banyak juga yang mereka enggak tamatan SMP, enggak tamatan SMA, artinya secara pendidikan mereka belum proper," jelas Maman dalam agenda Mitra Digital UMKM bersama Grab, di Gedung Smesco Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Oleh karena itu, Maman menekanan bahwa dirinya lebih mendukung pendekatan mitra pengemudi ojol menjadi bagian dari UMKM. Sejalan dengan hal itu, Dia menyatakan pihaknya juga telah menyiapkan dukungan insentif dan dukungan sosial untuk mitra ojol.

"Saya salah satu orang yang menginisiasi atau mendorong agar [ojol] ini di treatment sebagai UMKM, Bukan di treatment sebagai tenaga kerja. Karena bisa bayangkan kalau kita treatment sebagai ketenagakerjaan, berarti mekanismenya harus mengikuti mekanisme ketenagakerjaan, yang di mana sebagian besar rata-rata mereka yang masuk sebagai mitra ojol adalah mereka yang lebih mengejar kepada kepekerjaan paruh waktu, yang mereka juga sebetulnya ingin punya aktivitas pekerjaan lain," ungkap Maman.