Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap 5 Juni, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan kembali komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui sejumlah program konkret berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Tahun ini, peringatan Hari Lingkungan Hidup mengangkat tema global dari United Nations Environment Programme (UNEP): “Ending Plastic Pollution”, menyoroti krisis limbah plastik yang kian mendesak secara global.

Menurut data UNEP, Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia, dengan 3,2 juta ton limbah yang belum dikelola secara optimal. Dalam konteks ini, BRI mengambil langkah aktif melalui program Zero Waste to Landfill, yang bertujuan menekan timbunan sampah dari sumbernya dan memastikan limbah tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kini kapasitasnya semakin terbatas.

Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan bagian integral dari komitmen BRI dalam mendukung terciptanya ekonomi sirkular serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara konsisten. Melalui berbagai inisiatif pengurangan, pemanfaatan ulang, dan daur ulang sampah, BRI berupaya menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan “Kami juga terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari mitra daur ulang, pekerja, hingga komunitas, untuk memperkuat upaya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab."

Sepanjang 2024, program Zero Waste to Landfill BRI berhasil mengelola 703.559,9 kg sampah dari kegiatan operasional perusahaan, termasuk 119.354,2 kg di antaranya berupa sampah plastik. Inisiatif ini turut menyumbang pada penghindaran emisi karbon sebesar 524,18 ton CO₂e, sehingga membantu mengurangi jejak karbon perusahaan.