"Kami berkomitmen untuk melayani klien korporat dan institusional kami di China dan mendukung kebutuhan perbankan lintas batas mereka, serta klien di seluruh jaringan internasional kami yang berbisnis di sana," kata Marc Luet, Kepala Jepang, Asia Utara, dan Australia, serta Divisi Perbankan, dalam pernyataannya.
Luet mengungkapkan bank tersebut terus berupaya untuk mendirikan perusahaan sekuritas dan berjangka yang sepenuhnya dimilikinya di China.
Rencana untuk mendirikan perusahaan sekuritas di China terhambat oleh regulasi, baik dari AS maupun China. Citigroup awalnya berencana memulai bisnis perbankan investasi pada pertengahan 2023.
Pada 2022, pemberi pinjaman tersebut juga mengumumkan akan menutup bisnis perbankan konsumennya di China sebagai bagian dari penarikan diri yang lebih luas di 14 pasar.
(bbn)
