Logo Bloomberg Technoz

Deflasi Mei 0,37%, Sri Mulyani Sebut Bukan Dipicu Daya Beli Lesu

Dovana Hasiana
03 June 2025 08:10

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2%-5,8% Pada 2026. (Diolah dari Berbagai Sumber)
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2%-5,8% Pada 2026. (Diolah dari Berbagai Sumber)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan indeks harga konsumen (IHK) yang mengalami deflasi 0,37% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Mei 2025 tidak serta-merta mencerminkan daya beli yang lesu.

Menurut dia, komponen inti (core inflation) yang masih mengalami inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 2,4% pada Mei 2025 menandakan terdapat kenaikan harga karena adanya permintaan. 

“Jadi kita pasti melihat dari komponen deflasi dari Badan Pusat Statistik [BPS] kalau inflasi intinya, masih di sekitar 2% berarti ada kenaikan harga karena ada permintaan karena core inflation adalah berasal dari kenaikan harga akibat daya beli atau permintaan,” ujar Sri Mulyani saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Selasa (3/6/2025). 


Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, bila dilihat berdasarkan komponen, maka kebijakan pemerintah seperti diskon tarif transportasi yang diterapkan pada Juni-Juli 2025 nantinya akan menimbulkan deflasi. Namun, hal tersebut bukan menandakan daya beli turun, melainkan karena pemerintah melakukan intervensi melalui harga yang diatur (administered price). 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada Mei 2025 mengalami deflasi 0,37% atau lebih dalam dibanding proyeksi konsensus yang sebesar 0,17%.