Logo Bloomberg Technoz

“Tidak ada pengganti bagi Amerika Serikat,” kata analis dari Institute of Strategic and International Studies Malaysia, Shahriman Lockman. “Kita memang bicara soal diversifikasi dan otonomi, tapi mari kita jujur — belum ada alternatif nyata yang terlihat.”

Menurut laporan kantor berita resmi China Xinhua, nilai perdagangan antara China dan ASEAN tahun lalu mencapai US$982,3 miliar. Sebagai perbandingan, total perdagangan barang AS dengan kawasan ini pada 2024 mencapai US$476,8 miliar, dengan US$352,3 miliar di antaranya berupa impor dari Asia Tenggara.

KTT ini digelar beberapa pekan setelah Presiden China Xi Jinping mengunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja, dalam upaya membangun narasi “keluarga Asia” sebagai tandingan tekanan AS yang mendorong negara-negara membatasi kerja sama dagang dengan Beijing.

ASEAN terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Kemitraan Baru

Indonesia tahun ini resmi bergabung sebagai anggota penuh kelompok BRICS — aliansi negara berkembang yang dipimpin Rusia dan China. Malaysia, Vietnam, dan Thailand juga telah diberi status negara mitra. Pekan lalu, ASEAN dan China menyelesaikan pembahasan peningkatan perjanjian perdagangan bebas yang mencakup kerja sama ekonomi digital, ekonomi hijau, serta UMKM, menurut media resmi China.

“Saya melihat ini sebagai kesempatan yang sangat baik untuk menunjukkan bahwa Malaysia adalah negara netral yang siap berdagang dengan siapa pun yang ingin berdagang dengan kami,” kata Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil kepada wartawan menjelang KTT.

Sementara itu, di Washington, para negosiator dari sejumlah negara Asia Tenggara tengah berupaya mencapai kesepakatan guna menghindari tarif baru yang lebih tinggi sebagaimana diumumkan Trump bulan lalu. Namun, menurut laporan lokal, AS menolak inisiatif Malaysia untuk bernegosiasi secara blok ASEAN.

Di tengah situasi ini, negara-negara ASEAN juga intensif melakukan kunjungan bilateral dalam kawasan untuk mempererat kerja sama dagang regional. Meski begitu, langkah ini dinilai belum cukup untuk menutupi potensi kehilangan akses ke pasar AS jika tarif baru benar-benar diberlakukan.

“Langkah-langkah ini memang menjanjikan, tapi bukan berarti masalah telah selesai,” ujar Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong awal bulan ini. Ia menambahkan bahwa ASEAN tengah menegosiasikan peningkatan perjanjian dagang yang ada, meski saat ini lebih dari 90% barang di kawasan telah bebas bea masuk.

Isu Konflik Global

Di luar isu perdagangan, para pemimpin ASEAN juga diperkirakan menggelar sesi khusus membahas konflik berkepanjangan di Myanmar yang masih dikuasai junta militer. Perdana Menteri Anwar juga telah menggunakan sejumlah kunjungan luar negeri untuk menyerukan kesenjangan ekonomi global antara negara maju dan berkembang, serta mengecam negara-negara pendukung Israel atas agresinya di Gaza.

Kepada wartawan pekan lalu, Anwar menyebut ia “mungkin akan menyentuh isu itu” dalam forum sebagai upaya mendorong gencatan senjata. Namun, sejauh mana pertemuan ini akan menghasilkan keputusan konkret masih belum jelas.

“Meski pemerintah Malaysia sebagai tuan rumah telah menyampaikan banyak pernyataan retoris, sejauh ini belum terlihat adanya inisiatif nyata dari ASEAN,” kata Gregory Poling, direktur dan peneliti senior di Center for Strategic and International Studies (CSIS). “Taruhannya sebenarnya tidak terlalu besar.”

(bbn)

No more pages