Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengeklaim Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan utama di sektor baja. Sepanjang 2024, industri dalam negeri mencatatkan produksi 17 juta ton, menempatkan Indonesia di peringkat ke-14 produsen baja terbesar dunia.

"Produksi baja kasar Indonesia juga menunjukkan tren peningkatan signifikan, mencapai 17 juta ton pada tahun 2024," ujar Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza melalui keterangan resmi Kementerian, dikutip Senin (26/5/2025).

Faisol mengatakan, angka tersebut juga sekaligus menempati posisi industri baja sebagai sektor strategis yang menjadi tulang punggung banyak sektor lain, atau yang kerap disebut dengan 'mother of industry'.

Menurutnya, baja merupakan sektor pendukung yang penting bagi berbagai sektor seperti konstruksi, otomotif, energi, dan manufaktur. Sektor-sektor ini menurutnya memiliki peran signifikan sebagai  sektor industri yang menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.

"Industri ini juga berperan penting dalam pembangunan infrastruktur dan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Batasi Impor