Logo Bloomberg Technoz

Menteri ESDM: Nego Harga Alih Kelola Blok Masela Keterlaluan

Rezha Hadyan
26 May 2023 15:50

Lokasi penambangan migas milik PT Energi Mega Persada Tbk atau ENRG (Dok perusahaan)
Lokasi penambangan migas milik PT Energi Mega Persada Tbk atau ENRG (Dok perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan hingga saat ini belum ada kesepakatan harga antara PT Pertamina (Persero) dengan Shell Upstream Overseas Services Ltd. terkait dengan alih kelola proyek gas alam atau liquified natural gas (LNG) Lapangan Abadi Blok Masela.

Menurut Arifin, nilai alih kelola yang diminta oleh Shell-sebagai pemegang 35% hak partisipasi atau participating interest (PI) masih terlalu tinggi bagi perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara.

Shell memutuskan untuk hengkang dari proyek Lapangan Abadi Blok Masela pada 2020 meninggalkan Inpex Corporation yang mengantongi 65% PI.

"Belum ketemu [harganya]. Kalau yang satu kasih harga keterlaluan [mahal] dan yang satu lagi nawar [harganya] keterlaluan. Ya enggak ketemu," katanya ketika ditemui oleh awak media pada Jumat (26/5/2023) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.

Sayangnya, Arifin enggan memberikan penjelasan lebih  lanjut mengenai nilai alih kelola proyek Lapangan Abadi Blok Masela yang ditawarkan oleh Shell. Namun, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pernah menyampaikan Pertamina harus merogoh kocek minimal US$ 1,4 miliar untuk aksi akuisisi ini.