Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah Usai Moody's Pangkas Peringkat Utang AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
19 May 2025 07:53

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mungkin akan menghadapi sentimen pasar yang kurang berpihak seiring dengan kekhawatiran baru yang melanda investor usai peringkat kredit Amerika Serikat (AS) dipangkas oleh Moody's Ratings.

Indeks dolar AS menguat 0,75% pekan lalu di level 101,09 usai vonis tersebut. Meski pagi ini the greenback dibuka melemah di 100,77, akan tetapi pelebaran selisih imbal hasil investasi US Treasury, surat utang AS, dengan surat utang Pemerintah RI, mungkin akan memperpanjang arus jual asing di pasar fixed income domestik.

Ditambah lagi, sentimen negatif penurunan surat utang AS mungkin akan menjalar pula ke pasar saham seiring dengan langkah pemodal global menjauhi aset-aset berisiko termasuk aset saham emerging market.

Di pasar NDF offshore, rupiah forward masih bertahan di kisaran Rp16.504/US$ pada pagi ini, setelah pekan lalu berhasil menguat 0,5%. Level rupiah offshore itu sedikit lebih lemah dibanding posisi penutupan rupiah spot pada Jumat lalu di Rp16.440/US$. 

Hal tersebut memberi sinyal ruang pelemahan mungkin masih ada meski mungkin dalam rentang relatif terbatas. Pada Senin pagi ini, mayoritas mata uang Asia kebanyakan bergerak menguat dipimpin oleh yen Jepang, disusul won, dolar Singapura dan baht Thailand.