Ekonom Sebut Kesepakatan AS-China Pangkas Tarif Bisa Rugikan RI
Dovana Hasiana
14 May 2025 13:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan China untuk memangkas tarif sementara turut memberikan tantangan bagi Indonesia, salah satunya menurunkan daya saing ekspor Tanah Air.
Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira melandasi argumentasinya karena tarif yang dikenakan terhadap China menjadi lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia. Sehingga, daya saing Indonesia akan berkurang karena tarif yang dikenakan terhadap produk-produk Tanah Air menjadi lebih tinggi dibandingkan China, yakni 32%. Dalam kaitan itu, Bhima menilai porsi ekspor produk asal Indonesia seperti tekstil, alas kaki dan pakaian bisa direbut oleh China.
Sekadar catatan, AS sepakat untuk memangkas tarif mereka terhadap barang-barang impor dari China dari sebesar 145% menjadi 30%, termasuk tarif yang dikenakan pada fentanil mulai 14 Mei hingga 90 hari ke depan. Sementara China juga bersedia menurunkan tarif mereka untuk barang-barang impor dari AS dari sebesar 125% menjadi 10%.
"Dampak rendahnya tarif China dibandingkan Indonesia ke pasar AS akan menurunkan daya saing ekspor Indonesia. Produk asal Indonesia seperti tekstil, alas kaki dan pakaian jadi bisa direbut oleh China. Sementara Indonesia hanya diuntungkan dari sisi permintaan bahan baku mentah dan barang setengah jadi," ujar Bhima kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (14/5/2025).

Dengan demikian, dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya akan bergantung terhadap seberapa kecil tarif yang akan dibebankan ke Indonesia. Jika tarif ekspor China ke AS lebih rendah, maka yang terjadi adalah realokasi industri dari Indonesia kembali ke China. Investasi dari AS dan negara Eropa justru masif ke China dibandingkan dengan negara alternatif lainnya termasuk ke Indonesia. Perlu diketahui, realisasi investasi Indonesia makin tertekan, di mana Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat kontraksi -7,4% secara kuartalan atau quarter-to-quarter (q-t-q) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.