Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta bantuan pemimpin China Xi Jinping untuk mengakhiri perang di Ukraina. Begitu juga Xi berusaha memperoleh dukungan dari Prancis dalam perselisihannya dengan Jepang mengenai status Taiwan.

Xi dan Macron menandatangani 12 perjanjian kerja sama pada Kamis (4/12/2025) di Beijing. Perjanjian kerja sama kedua negara mencakup bidang-bidang, seperti sumber daya alam, investasi, kesejahteraan sosial, pensiun, serta kerja sama dalam hal panda dan produk susu bayi.

Macron mendesak Xi agar mendukung sikap Eropa terhadap Ukraina dan memperingatkan mengenai "disagregasi" tatanan dunia. Dia menginginkan kerja sama Prancis dan China terkait Ukraina lebih erat.

Xi menyebut pembicaraan mereka jujur, produktif, dan ramah. Mengenai Ukraina, dia mengatakan China berharap kesepakatan, yang adil, mengikat, dan bisa diterima oleh semua pihak, dapat tercapai.

Dia menambahkan bahwa China akan terus memainkan peran konstruktif dalam krisis ini dan "dengan tegas membantah segala tuduhan yang tidak bertanggung jawab atau diskriminatif," tanpa menjelaskan lebih lanjut.