Logo Bloomberg Technoz

War Ticket RI-Argentina Belum Mulai, Investor Berebut Sukuk

Ruisa Khoiriyah
25 May 2023 11:45

Pemain Timnas Argentina, Lionel Messi. (Natalie Behring/Bloomberg News)
Pemain Timnas Argentina, Lionel Messi. (Natalie Behring/Bloomberg News)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Usai kehebohan war ticket konser Coldplay beberapa waktu lalu, publik mulai bersiap-siap berebut tiket alias war ticket pertandingan Timnas Indonesia versus Timnas Argentina yang akan berlaga 19 Juni mendatang. Sebelum sengit berebut tiket demi menyaksikan Lionel Messi ditekel Pratama Arhan bulan depan, para investor ritel di tanah air sudah lebih dulu war berebut kuota berinvestasi di Sukuk Tabungan ST010 tinggal tersisa sedikit.

Sejak dimulai masa penawaran 12 Mei lalu, kuota penerbitan sukuk tabungan ST010 yang ditetapkan Rp10 triliun sudah terlampaui. Bahkan pemerintah selaku penerbit surat utang ritel itu memutuskan tidak akan menambah kuota sukuk tabungan ST010 untuk tenor 4 tahun (ST010-T4) yang sudah diserbu investor Rp3,3 triliun hingga Rabu kemarin.

Kini, perebutan kuota instrumen investasi bagi pemodal ritel itu berlangsung di tenor lebih pendek yaitu ST010-T2 yang memiliki maturity date 2 tahun. Sejak kemarin, Kementerian Keuangan RI menerapkan sistem scheduler dengan menambahkan kuota sebesar Rp8 miliar per jam hingga masa penawaran ditutup 31 Mei nanti. Sistem penambahan kuota otomatis itu berlangsung 24 jam sehari, 7 hari seminggu tanpa kenal hari libur. 

Sampai Rabu kemarin, nilai investasi yang masuk untuk ST010-T2 sudah mencapai Rp7,5 triliun. Artinya, bila menghitung sisa waktu sampai 31 Mei, masih ada waktu 7 hari ke depan. Bila per jam dijatah Rp8 miliar maka per hari jatah yang diperebutkan adalah Rp192 miliar. Hitung punya hitung, dengan sistem scheduler tersebut, kuota tersisa yang bisa diperebutkan oleh para investor ritel untuk sukuk tabungan seri ini sekitar Rp1,34 triliun. 

Tingkat kupon Sukuk Tabungan dari tahun ke tahun (Bloomberg Technoz)

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan, melihat animo yang besar itu, pemerintah memutuskan menaikkan target penerbitan sukuk tabungan ST010, tapi ia enggan menyebut angka persis target baru. Bisa Rp15 triliun, bisa juga hingga Rp20 triliun.