Logo Bloomberg Technoz

Bunga Deposito Bank Digital Tinggi, Lebih Untung Dari Sukuk?

Ruisa Khoiriyah
23 May 2023 13:00

Ilustrasi investasi pada reksa dana saham. (Dok Bloomberg)
Ilustrasi investasi pada reksa dana saham. (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Para investor ritel semakin banyak memiliki pilihan instrumen untuk membiakkan uang agar berkembang, memberi cuan dan bisa melawan inflasi jangka panjang. Di tengah bunga acuan yang masih tinggi dan ancaman perlambatan ekonomi tahun ini, beberapa produk investasi berhasil menarik minat para investor ritel maupun investor pemula sebagai pilihan. 

Salah satu instrumen investasi yang saat ini tengah menjadi buah bibir adalah Sukuk Tabungan. Ini adalah produk Surat Berharga Syariah (SBSN) ritel kedua yang ditawarkan tahun ini setelah Sukuk Ritel seri SR018 yang dirilis Maret lalu. 

Sejak penawaran dibuka pada 12 Mei lalu, nilai penawaran yang masuk dari para investor ritel untuk ST010 telah mencapai Rp7,2 triliun sampai Senin lalu, mengutip data salah satu Mitra Distribusi Bareksa. Bila Anda berminat menempatkan dana investasi di instrumen tersebut, sebaiknya segera bergegas mengingat pemerintah hanya menargetkan Rp10 triliun dengan masa penawaran sampai 31 Mei mendatang.

SBN ritel yang dirilis untuk seri ST010 tersebut ditawarkan dalam dua tranches (cabang) di mana pembedanya adalah pada jangka waktu alias tenor surat utang dan besar kupon. Yaitu T2 memberi kupon 6,25% dan T4 menawarkan kupon 6,40%. 

Lebih menarik daripada deposito?

Cukup tingginya minat investor ritel menyerbu ST010 bisa dipahami bila membandingkan tawaran return dari instrumen lain dengan karakter mirip. Misalnya, deposito perbankan. Di tengah tren bunga tinggi, deposito bank kini tengah naik pamor karena bank-bank berlomba menawarkan bunga menarik untuk menggaet dana nasabah.