Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan kondisi medis serius yang tak hanya menyerang jantung dan ginjal, tetapi juga bisa berdampak langsung pada kesehatan mata.
Salah satu komplikasi yang muncul adalah retinopati hipertensi, yaitu kerusakan pembuluh darah di retina akibat tekanan darah yang terus-menerus tinggi. Kondisi ini dapat berkembang tanpa gejala yang jelas hingga mencapai tahap lanjut.
Dalam artikel ini akan dibahas secara mendalam bagaimana mata bisa menjadi indikator tekanan darah tinggi, apa saja tanda-tandanya, serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata dan tekanan darah tetap stabil.
Apa Itu Retinopati Hipertensi dan Bagaimana Tekanan Darah Tinggi Mempengaruhi Mata
Retina merupakan jaringan tipis yang terletak di bagian belakang mata dan berfungsi sebagai penerima cahaya yang kemudian meneruskannya ke otak. Ketika tekanan darah meningkat secara kronis, pembuluh darah di retina bisa mengalami penyempitan, penebalan, hingga kebocoran. Inilah yang menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan bisa mengarah pada kebutaan jika tidak ditangani secara serius.
Kerusakan ini dikenal dengan istilah retinopati hipertensi. Prosesnya dimulai dengan penyempitan pembuluh darah kecil (arteriol) akibat tekanan tinggi yang terus menerus, kemudian diikuti oleh kerusakan struktur pembuluh darah, dan pada akhirnya memicu gangguan fungsi retina secara menyeluruh.
Tanda-Tanda Tekanan Darah Tinggi yang Terlihat dari Kondisi Mata

Kebanyakan penderita retinopati hipertensi tidak menyadari perubahan pada matanya hingga penyakit berkembang lebih lanjut. Namun, ada beberapa gejala pada mata yang bisa menjadi pertanda tekanan darah tinggi, antara lain:
-
Penglihatan Kabur
Pandangan menjadi buram tanpa sebab yang jelas bisa jadi akibat pembengkakan pada retina atau saraf optik. -
Penglihatan Ganda
Gangguan ini terjadi ketika saraf optik atau retina tidak berfungsi optimal akibat tekanan darah tinggi. -
Kehilangan Penglihatan Secara Bertahap
Jika tekanan darah tinggi tidak dikendalikan, kehilangan penglihatan bisa terjadi secara perlahan dan permanen. -
Sakit Kepala Disertai Gangguan Penglihatan
Kombinasi ini bisa menjadi tanda papiledema, yaitu pembengkakan saraf optik akibat tekanan darah tinggi. -
Perdarahan Subkonjungtiva
Pembuluh darah kecil di bagian putih mata bisa pecah dan menimbulkan bercak merah terang di mata. -
Penyempitan Arteriol
Dinding pembuluh darah mata menjadi lebih tebal dan sempit, mengurangi aliran darah ke retina. -
Penebalan Dinding Pembuluh Darah
Struktur pembuluh darah berubah dan menjadi kaku, mengganggu sirkulasi darah. -
Bintik Kapas
Bintik putih kekuningan yang menyerupai kapas muncul akibat kerusakan saraf retina. -
Mikroaneurisma
Titik merah kecil yang menunjukkan kebocoran pada pembuluh darah retina. -
Eksudat Keras
Bintik kuning yang terbentuk dari lemak dan protein yang keluar dari pembuluh darah yang rusak. -
Papiledema
Pembengkakan pada diskus optikus sebagai tanda serius dari tekanan darah yang sangat tinggi.
Dampak Serius Tekanan Darah Tinggi Terhadap Penglihatan

Jika tekanan darah tinggi tidak ditangani dengan benar, dampaknya terhadap mata bisa sangat berbahaya. Berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi:
-
Penurunan Penglihatan Permanen
Retina yang kekurangan pasokan darah dalam jangka panjang akan kehilangan fungsinya. -
Edema Makula
Terjadi pembengkakan pada bagian tengah retina yang bertanggung jawab atas ketajaman penglihatan. -
Iskemia Retina dan Saraf Optik
Kurangnya aliran darah menyebabkan kerusakan pada retina dan saraf penglihatan. -
Ablasi Retina
Retina bisa terlepas dari jaringan pendukungnya, menyebabkan kebutaan mendadak.
Langkah-Langkah Pencegahan Kerusakan Mata Akibat Hipertensi

Pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari kerusakan mata akibat tekanan darah tinggi. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Rutin Memeriksa Tekanan Darah
Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, terutama jika Anda memiliki riwayat hipertensi.
2. Kontrol Berat Badan
Obesitas merupakan salah satu pemicu utama hipertensi. Menjaga berat badan ideal bisa membantu menurunkan risiko.
3. Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan rendah garam, kaya serat, dan mengandung banyak buah serta sayuran. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sangat dianjurkan.
4. Aktivitas Fisik Teratur
Berolahraga setidaknya 30 menit sehari, lima hari seminggu. Aktivitas seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang bisa sangat membantu.
5. Hindari Konsumsi Alkohol Berlebihan
Batasi atau hindari alkohol karena dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
6. Jangan Abaikan Gejala
Jika Anda mengalami gejala penglihatan yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata.
(seo)