Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Diminta Desak Bank Pangkas Bunga Demi Dongkrak Ekonomi

Dovana Hasiana
07 May 2025 16:21

BI Rate Turun, Apa Manfaatnya Bagi Rakyat Jelata? (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
BI Rate Turun, Apa Manfaatnya Bagi Rakyat Jelata? (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai pergerakan suku bunga acuan atau BI Rate baru bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi bila pemerintah melakukan intervensi mendorong penurunan suku bunga di perbankan.

Peneliti Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan menjelaskan, berdasarkan temuannya, suku bunga di perbankan hanya mengalami sedikit penurunan saat suku bunga acuan turun. Bahkan, beberapa malah mengalami kenaikan.

Sebagai gambaran, BI memangkas suku bunga acuan menjadi 5,75% dari 6% pada Januari 2025. Namun, penurunan suku bunga deposito 1 bulan hanya -0,07%, lebih rendah dibandingkan penurunan suku bunga acuan -0,25%. Sementara, suku bunga deposito 12 bulan hanya -0,06. Sebaliknya, suku bunga deposito 3 bulan naik 0,04%. 

"Lalu untuk suku bunga pinjaman kondisinya sama, cenderung naik dibandingkan Desember 2024 dengan Februari 2025. Kalau tidak ada intervensi dari pemerintah, ya pertumbuhan ekonomi begini-begini saja. BI Rate diturunkan, tetapi tidak akan dorong kredit tumbuh signifikan," ujar Manap dalam agenda Diskusi Publik 'Ekonomi Melambat, Pertanda Gawat?', dikutip Rabu (7/5/2025).

Kendati demikian, Manap berpendapat bahwa saat ini BI belum akan kembali menurunkan suku bunga acuan, di tengah depresiasi rupiah yang masih terjadi meski sedikit mereda. Menurutnya, BI akan menunggu sinyal dari bank sentral Amerika Serikat Federal Reserves (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan.