Inflasi Menyempit, Apakah Moneter Bisa Longgar Sedikit?
Dian Sari Pertiwi
02 December 2025 13:18

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tak jauh dari prediksi para ekonom, laju inflasi November cukup terkendali. Capaian inflasi yang masih berada dalam rentang target Bank Indonesia (2,5±1%) ini mengindikasikan tekanan harga domestik relatif terjaga, di tengah volatilitas dan sentimen global.
Lantas, apakah ruang ini cukup bagi Bank Indonesia mulai melonggarkan kebijakan suku bunga bulan ini?
Kemarin, Senin (1/12/2025), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi bulan November sebesar 0,17% month-to-month (mtm), lebih rendah dari capaian inflasi bulan Oktober 0,39%. Sementara laju inflasi tahunan year-on-year (yoy) di level 2,72%.
Realisasi ini sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar. Data konsensus Bloomberg memperkirakan inflasi bulanan akan berada di angka 0,2% sementara inflasi tahunan diprediksi 2,71%.
Kondusifitas inflasi menjadi syarat pelonggaran kebijakan moneter, dalam hal ini suku bunga acuan. Rendahnya inflasi memungkinkan bank sentral membuka ruang penurunan suku bunga acuan sehingga laju ekonomi bisa dipercepat tanpa khawatir kenaikan harga.






























