Gap antara Inflasi & BI Rate Melebar, Ini Penyebabnya
Redaksi
02 May 2025 08:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai rentang selisih yang melebar antara suku bunga acuan atau BI Rate dan angka inflasi di Indonesia merupakan biaya yang harus dibayar atas persepsi yang buruk terhadap ekonomi Indonesia, baik saat ini maupun prospek di masa mendatang.
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menjelaskan, level suku bunga acuan umumnya tak akan jauh berbeda dengan angka inflasi di sebuah negara.
Suku bunga acuan dan inflasi memiliki hubungan yang kuat dan negatif. Secara umum, suku bunga acuan yang tinggi akan membantu menekan inflasi, sementara suku bunga acuan yang rendah dapat mendorong inflasi. Ini karena suku bunga acuan memengaruhi daya beli masyarakat dan tingkat investasi, yang pada gilirannya memengaruhi harga barang dan jasa.
"Mengapa BI Rate 5,75%, sementara inflasi hanya di level 1% lebih sedikit. Gap yang lebar itu merupakan biaya yang kita harus bayar akibat persepsi yang buruk terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospeknya ke depan. Jadi, lebih psikologis sifatnya, bukan fundamental," ujar Wijayanto Samirin kepada Bloomberg Technoz, Senin (28/4/2025).
Maka itu, dia menyarankan pemerintah untuk memperbaiki pola komunikasi, baik di internal pemerintahan, maupun dengan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga diimbau menjalankan kebijakan komprehensif yang realitis, menggeser kebijakan-kebijakan populis yang di luar kemampuan fiskal serta belum tentu dibutuhkan.