Warga Antre Scan Bola Mata di WorldID, Keamanan Dipertanyakan
Redaksi
05 May 2025 14:45

Bloomberg Technoz, Jakarta - Beberapa waktu terakhir, jagat media sosial dihebohkan dengan hadirnya aplikasi bernama World App karena warga yang melakukan scan bola mata mendapatkan imbalan uang Rp200-Rp800 ribu. Tersebar di berbagai titik lokasi pemindai Jabodetabek, mulai dari Mangga Dua, Bintaro, hingga Depok, tak ayal membuat antusiasme masyarakat kian tinggi.
World App menjanjikan kemudahan akses ke sistem keuangan global, ada beberapa potensi bahaya keamanan data yang perlu dipertimbangkan secara serius. Salah satu isu paling menonjol adalah pengumpulan data biometrik yang sangat sensitif, seperti citra iris mata. Data semacam ini bersifat unik dan permanen—jika sampai bocor atau disalahgunakan, tidak ada cara untuk menggantinya seperti mengganti kata sandi.
Selain pemerintah Indonesia yang melakukan pembekuan izin sementara layanan Worldcoin dan WorldID, Kenya juga telah lebih dulu melarang aktivitas scan mata dari startup Tools for Humanity asal Amerika Serikat (AS) ini.
Kithure Kindiki, Menteri Dalam Negeri Kenya, dalam pernyataannya bahkan aktif melakukan penyelidikan atas kemungkinan risiko keamanan dan perlindungan data dari proyek yang juga didirikan oleh Sam Altman, CEO OpenAI.
“Pemerintah telah mensuspensi kegiatan Worldcoin dan relasi lain yang mungkin melibatkan masyarakat Kenya sampai lembaga publik terkait menyatakan tidak adanya risiko bagi masyarakat umum,” kata Kithure Kindiki, dikutip Senin (5/5/2025).