Logo Bloomberg Technoz

Laba Mercedes Diprediksi Anjlok Imbas Tarif & Rivalitas di China

News
30 July 2025 15:20

Mercedes-Benz AMG CLE 53 Cabriolet ditampilkan saat pameran otomotif GIIAS 2025 di ICE BSD, Kamis (24/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Mercedes-Benz AMG CLE 53 Cabriolet ditampilkan saat pameran otomotif GIIAS 2025 di ICE BSD, Kamis (24/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

William Wilkes- Bloomberg Technoz

Bloomberg, Mercedes-Benz Group AG memberikan proyeksi lebih rendah terhadap kinerja keuangannya dengan alasan tekanan dari tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump serta ketatnya persaingan di China lantaran merek lokal mendominasi kendaraan listrik.

Produsen asal Jerman tersebut kini memperkirakan margin bisnis mobil bisa mencapai 4% tahun ini, di bawah proyeksi sebelumnya minimal sebesar 6% sebelum menarik proyeksi karena kebijakan perdagangan Trump. Beleid itu disebut membebani harga dan penjualan sehingga Mercedes memperingatkan bahwa pendapatan grup akan turun signifikan dibandingkan tahun lalu.


Hambatan perdagangan yang meningkat menambah tantangan struktural di China imbas perang harga kendaraan listrik yang dipimpin produsen domestik menekan margin. Mercedes kesulitan menjual produk di China dengan model-model mahalnya seperti EQS, versi baterai dari limusin andalan S-Class. Perusahaan seperti BYD Co. juga tengah berekspansi ke pasar otomotif Eropa yang stagnan.

Margin bisnis mobil Mercedes turun setengahnya menjadi 5,1% pada kuartal kedua setelah penjualan unit anjlok 9%. Perusahaan juga menyebutkan permintaan pasar untuk mobil jenis van yang merosot dan pendapatan bisnis mobilitas yang menurun.