Logo Bloomberg Technoz

Mau Bangun 17 Kilang Modular, RI Diminta Selektif Pilih Minyak AS

Azura Yumna Ramadani Purnama
30 July 2025 14:20

Sebuah truk tangki melaju melewati pompa sumur minyak yang dioperasikan oleh Chevron Corp. di San Ardo, California, AS/Bloomberg-David Paul Morris
Sebuah truk tangki melaju melewati pompa sumur minyak yang dioperasikan oleh Chevron Corp. di San Ardo, California, AS/Bloomberg-David Paul Morris

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pakar industri migas menyarankan pemerintah lebih selektif memilih jenis minyak mentah (crude) yang akan dibeli dari Amerika Serikat (AS) guna menekan biaya blending (pencampuran) dalam proyek 17 kilang modular senilai US$8 miliar (sekitar Rp131,04 triliun).

Terlebih, karakteristik minyak mentah AS sangat beragam dan berpotensi membebani biaya blending bila tidak disesuaikan dengan spesifikasi kilang.

Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) Hadi Ismoyo menjelaskan sumber minyak bumi di AS sangat beragam dengan teknik dan sebaran yang meluas dari wilayah Pantai Barat hingga Pantai Timur AS.

“Sumber minyak di AS itu beragam dari pantai barat sampai pantai timur, tentu pilihlah karakteristik yg mirip-mirip sehingga blending cost-nya tidak terlalu mahal,” ujar Hadi ketika dihubungi, Rabu (30/7/2025).

Sebuah pompa beroperasi di atas sumur minyak milik Chevron Corp. di Permian Basin dekat Midland, Texas, pada 2018./dok. Bloomberg

Adapun, BPI Danantara berencana membangun 17 kilang modular bersama AS. Proyek ini merupakan bagian dari kesepakatan dagang dua negara sekaligus dalam rangka pemenuhan energi nasional melalui pembangunan kilang berkapasitas 1 juta barel.