Logo Bloomberg Technoz

Malaysia Tinjau Ulang Pertumbuhan Ekonomi, Lobi AS Soal Tarif

News
25 April 2025 13:00

Menteri Keuangan Kedua Malaysia, Amir Hamzah Azizan. (Sumber: Bloomberg)
Menteri Keuangan Kedua Malaysia, Amir Hamzah Azizan. (Sumber: Bloomberg)

Katia Dmitrieva dan Netty Ismail - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah Malaysia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2025 setelah kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS) menimbulkan ketidakpastian dalam sektor investasi dan perdagangan. Di saat bersamaan, Malaysia juga memulai pembicaraan dagang dengan pihak AS untuk mencari kesepakatan yang "adil", menurut keterangan pejabat tinggi negara tersebut.

Menteri Keuangan Kedua Malaysia, Amir Hamzah Azizan, mengatakan pemerintah tengah mengkaji ulang proyeksi pertumbuhan resmi sebesar 4,5% hingga 5,5% untuk tahun depan. Hal ini menyusul keputusan AS yang memberlakukan tarif baru pada awal bulan ini.

“Apa yang terjadi dalam tiga minggu terakhir jauh lebih berat dari yang diperkirakan banyak orang,” ujar Amir dalam wawancara di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia di Washington, Kamis (24/4/2025). “Kemungkinan besar perdagangan global akan melambat. Pertanyaannya adalah: seberapa dalam perlambatan itu akan terjadi?”

Ia menambahkan bahwa proyeksi ekonomi yang baru akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang. Malaysia sendiri mencatatkan pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal pertama, bahkan sebelum AS mengumumkan tarif terhadap sejumlah mitra dagangnya. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh sebesar 4,1% tahun ini.