Ekonom Sebut Tak Perlu Korbankan QRIS & GPN Demi Nego Tarif Trump
Merinda Faradianti
25 April 2025 12:15

Bloomberg Technoz, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan, pemerintah Indonesia perlu mempertahankan QRIS dan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) serta tidak perlu mengorbankan sistem pembayaran digital itu saat negosiasi tarif Trump.
Ini merupakan respons Telisa terhadap perhatian AS terhadap QRIS dan GPN yang dinilai bisa menghambat perdagangan luar negeri AS. Pernyataan disampaikan AS melalui National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers 2025 yang terbit pada 31 Maret 2025.
"Saya sangat support QRIS untuk kita pertahankan. Tidak semua hal harus kita korbankan dalam negosiasi. QRIS sudah berjalan baik, toh kita masih tetap menggunakan teknologi AS untuk internet atau jaringan dan aplikasi," katanya kepada Bloomberg Technoz, Jumat (25/4/2025).
Menurut Telisa, mempertanankan QRIS dan GPN akan berguna untuk mengurangi kebocoran devisa dari transaksi Mastercard dan Visa yang lebih mahal. Kata dia, tentu saja hal itu membuat AS tak suka karena akan mengurangi pendapatan yang bersumber dari Indonesia.
"Iya pastinya enggak suka karena menurunkan salah satu sumber pendapatan dari Indonesia. Tapi Amerika itu masih surplus neraca jasanya. Terutama dari jasa teknologi, jadi harusnya mereka jangan terlalu menekan kita dalam hal itu," tambah Telisa.