Logo Bloomberg Technoz

Aturan Baru Royalti Dinilai Rawan Kurangi Umur Tambang Nikel

Mis Fransiska Dewi
23 April 2025 12:20

Truk melaju di sepanjang jalan akses tambang nikel milik PT Hengjaya Mineralindo di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Truk melaju di sepanjang jalan akses tambang nikel milik PT Hengjaya Mineralindo di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas berpandangan penerapan tarif royalti mineral dan batu bara (minerba) yang baru, khususnya terhada nikel, dapat berisiko menurunkan umur tambang atau life of mine (LoM) komoditas tersebut.

Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan pada akhirnya perusahaan akan fokus pada cadangan nikel kadar tinggi saja, seiring dengan biaya yang meningkat, agar lebih cepat menghasilkan pendapatan.

“Karena penambang nikel hanya akan berfokus yang memberikan margin lebih besar, maka potensi LoM jadi lebih pendek saat semua kadar bisa ditambang,” kata Oktavianus saat dihubungi, Rabu (23/4/2025).

Sekadar catatan, LoM merupakan estimasi total periode operasi sebuah tambang, mulai dari tahap awal hingga masa berakhirnya atau penutupan tambang tersebut.

Ilustrasi tambang nikel di Morowali Sulawesi Tengah (Dimas Ardian/Bloomberg)

Oktavianus menyebut kondisi itu terjadi seiring dengan perubahan skema royalti nikel dari sebesar 10% atau flat menjadi tiering atau progresif, tergantung pada harga di pasar.