Logo Bloomberg Technoz

Banjir Kritik, ESDM Bergeming Soal Kenaikan Royalti Nikel

Redaksi
21 April 2025 15:20

Sebuah dump truck melintasi jalan akses di tambang nikel diMorowali, Sulawesi Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Sebuah dump truck melintasi jalan akses di tambang nikel diMorowali, Sulawesi Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak akan melunak soal penerapan tarif royalti mineral dan batu bara (minerba) yang baru, kendati tengah dibanjiri kritik dari pelaku industri pertambangan khususnya nikel.

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan, pemerintah pada dasarnya terbuka untuk menerima saran dan bukan berarti tidak sepakat dengan masukan pengusaha.

Akan tetapi, jika pelaku industri merasa keberatan, dia menilai seharusnya masukan yang dilayangkan ke kementerian harus dilengkapi dengan data-data yang relevan sebelum regulasi royalti diterbitkan.


“Data-datanya mana? Kalau misalnya industri nikel [keberatan karena royalti] dinaikkan, [sehingga] mengalami kerugian, datanya seperti apa? Gitu aja. Ya kita beradu data,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Senin (21/4/2025). 

Blok feronikel yang diproduksi di fasilitas pengolahan nikel yang dioperasikan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Tri pun memastikan pemerintah tidak akan mengutak-atik lagi kebijakan royalti minerba setelah diterbitkan pertengahan bulan ini.