Logo Bloomberg Technoz

Toyota Ingatkan Soal Bahaya Transisi Agresif ke Kendaraan Listrik

News
18 May 2023 15:20

Kantor pusat Toyota di Jepang. (Dok: Bloomberg)
Kantor pusat Toyota di Jepang. (Dok: Bloomberg)

Nicholas Takahashi dan Craig Trudell - Bloomberg News

Bloomberg, Transisi ke kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang terlalu cepat dapat membuat masyarakat lebih memilih mempertahankan mobil bahan bakar fosil. Ini merupakan peringatan dari Gill Pratt, Kepala Eksekutif Toyota Research Institute, menjelang pertemuan puncak para pimpinan negara G-7 di Jepang.

Dalam sebuah wawancara di Hiroshima, Kamis (18/5/2023), Pratt mengatakan subsidi dan pembatasan yang ditujukan untuk rantai tenaga (powertrain) tertentu memang dapat membuat EV lebih menarik bagi pelanggan yang mampu membelinya. Namun, bagi kalangan lain, hal itu mungkin memicu efek kontraproduktif. Untuk itu, dia pun menyarankan agar mobil hibrida lebih dipopulerkan sebelum transasisi seutuhnya ke adopsi EV.

“Akhirnya, isu keterbatasan sumber daya akan berakhir, tetapi selama bertahun-tahun kami tidak akan memiliki cukup bahan baku baterai dan sumber daya isi ulang terbarukan untuk solusi khusus BEV [battery electric vehicle atau kendaraan listrik berbasis baterai],” kata Pratt.

Kendaraan listrik Hengchi China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd. di pameran Auto Shanghai 2021 di Shanghai, China. Fotografer: Qilai Shen/Bloo

"Bahan [baku] baterai dan infrastruktur pengisian daya terbarukan pada akhirnya akan berlimpah. Namun, dibutuhkan waktu puluhan tahun agar penambangan bahan baterai, fasilitas pembangkit listrik terbarukan, jalur transmisi, dan fasilitas penyimpanan energi musiman dapat ditingkatkan."