Bloomberg Technoz, Jakarta - Para pelaku industri mineral dan batu bara (minerba) meminta agar pemerintah menunda pemberlakuan kenaikan tarif royalti yang diusulkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Ketua Umum Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau meminta agar aturan kenaikan royalti ditinjau ulang karena akan berdampak langsung pada iklim investasi sekaligus daya saing minerba di tengah semangat hilirisasi. 

“Bagi perusahaan pertambangan mineral, peningkatan tarif royalti akan memberatkan karena biaya operasional tinggi karena kenaikan biaya biosolar yang dapat berdampak siginifikan. Selain itu ada pula kenaikan PPN 12%," kata Rachmat dalam keterangannya, Ahad (16/03/2025).

"Pengenaan kewajiban data retensi hasil ekspor sebesar 100% selama 12 bulan yang meningkatkan utang dan bunga.”

Menurut dia, saat ini para pelaku industri minerba kini tengah berinvestasi besar pada pembangunan smelter sebagai bagian dari hilirisasi. Investasi itu menyedot dana yang besar dan berdampak pada dibukanya ribuan lapangan kerja.