Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang tidak konsisten dan pernyataan yang cenderung meremehkan kekhawatiran pasar akan pecah resesi, membuat pasar diliputi kegelisahan yang menyalakan sentimen risk-off.
Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa tarif 25% atas baja dan aluminium akan tetap berlaku untuk Kanada dan negara-negara lain, setelah Trump membatalkan ancaman menaikkan bea masuk menjadi 50% untuk logam dari mitra dagang terbesar AS tersebut
Pasar gelisah oleh inkonsistensi Trump, ancaman inflasi yang masih tinggi dan berdampak pada ketidakpastian prospek kebijakan bunga kebijakan Federal Reserve.
Indeks volatilitas saham mendekati level tertingginya sejak Agustus, sementara indikator serupa untuk obligasi Treasury mencapai level tertinggi sejak November.
Keyakinan konsumen turun
Dari dalam negeri, rupiah juga tidak memiliki daya ungkit yang dapat menjadi katalis penguatan. Keyakinan konsumen pada Februari jatuh ke level terendah tiga bulan diperberat oleh optimisme yang makin pupus masyarakat RI memandang kondisi ekonomi ke depan.
Penghasilan diperkirakan akan semakin turun, ditambah kesulitan mencari pekerjaan di tengah gelombang PHK yang masih besar. Optimisme terkait dunia usaha pun ikut menyusut.
Hari ini, Bank Indonesia akan merilis hasil Survei Penjualan Eceran. yang mungkin akan memberi petunjuk sejauh mana kelesuan konsumsi masyarakat, setelah pada bulan lalu terjadi deflasi yang langka bahkan ketika siklus konsumsi musiman biasanya meningkat.
Kegelisahan pasar menunggu transparansi kondisi keuangan, melalui rilis data APBNKita, juga masih kuat. Dalam lelang sukuk negara (SBSN) kemarin, Pemerintah RI kembali mengirim sinyal kebutuhan mendesak pengelola negara akan dana segar dari penerbitan surat utang. Nilai penjualan sukuk dalam lelang kemarin melampaui target indikatifnya, yaitu hingga sebesar Rp12 triliun.
Pasar juga akan menyoroti berbagai kebijakan populis Presiden Prabowo yang dinilai bisa membuat defisit fiskal menjadi lebih lebar di tengah tren penerimaan yang lesu, akibat penurunan aktivitas ekonomi, normalisasi harga komoditas sampai ketiadaan rencana konkret memperluas basis pajak.
(rui)































