Namun pengembangan pembangkit tenaga batu bara dibarengi dengan energi terbarukan. Pada 2024, China membangun pembangkit listrik tenaga angin dan matahari (solar) sebanyak 356 gigawatt.
Pembangkitan listrik bertenaga batu bara hanya tumbuh kurang dari 2% tahun lalu. Presiden Xi Jinping telah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan batu bara mulai 2026.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana dengan ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah nakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara terjebak di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 18,02.
RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau sudah di bawah 30 maka artinya sudah jenuh jual (oversold).
Dengan begitu, sebenarnya harga batu bara berpeluang untuk mencetak technical rebound. Ada potensi harga batu bara akan menguji resisten di US$ 111/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 113/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target support ada di US$ 99/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyeret harga batu bara ke arah US$ 95/ton.
(aji)

































