Logo Bloomberg Technoz

IHSG Berisiko Melemah Imbas Tarif Trump dan The Fed

Muhammad Julian Fadli
11 February 2025 08:55

Karyawan memfoto layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memfoto layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 11 Februari 2025, berpotensi bergerak melemah, imbas kepastian penerapan tarif impor baja dan alumunium oleh AS yang mulai berlaku 4 Maret nanti. Juga wait and see jelang pemaparan penting The Fed dihadapan Kongres.

Pada perdagangan saham kemarin, Senin (10/2/2025), IHSG ditutup di zona merah dengan mencatatkan pelemahan 94,43 poin (1,4%) hingga menutup perdagangan di posisi 6.648.

Analisis Teknikal IHSG Selasa 11 Februari 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal IHSG masih ada potensi untuk melemah, menyusul berbagai sentimen kurang positif di pasar, tren bearish dengan target pelemahan terdekat menuju 6.600 yang semakin menjauhi support MA-50 dan MA-100 nya, serta level 6.550 hingga 6.500 sebagai support terkuat.


Adapun trendline indicator sebelumnya yang gagal ditembus, kini menjadi resistance terdekat IHSG pada level 6.700, dan resistance selanjutnya pada level 6.800 sampai dengan kembali ke 7.000 yang tercermin pada time frame daily.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan penerapan tarif impor AS untuk komoditas baja dan aluminium sebesar 25%. Mengutip Bloomberg, kebijakan itu disebut akan resmi diimplementasikan mulai 4 Maret nanti.