Logo Bloomberg Technoz

“Pada dasarnya kami akan mengenakan tarif 25% tanpa kecuali pada semua alumunium dan baja dan itu berarti banyak bisnis akan dibuka di AS,” kata Trump ketika menandatangani perintah kebijakan tersebut di Oval Office, pada Senin setempat.

Tarif itu berlaku universal alias menyangkut semua negara yang menjual dua komoditas itu pada AS.

Tidak hanya sampai di situ, seperti yang diwartakan Bloomberg News, Presiden Trump juga mengatakan akan mengumumkan tarif balasan pekan ini pada negara-negara yang mengenakan pajak atas impor AS.

Kebijakan Trump itu berdampak negatif pada aset-aset di pasar emerging market, termasuk rupiah dan IHSG nantinya.

“Bagi para investor, risiko pasar terbesar kemungkinan besar ada pada ketidakpastian kebijakan,” menurut Christian Floro dari Principal Asset Management.

Pasar saham juga dibayangi oleh penantian dan wait and see akan pernyataan Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve (Bank Sentral AS/ The Fed), yang dijadwalkan akan memberikan kesaksian di Senat AS pada Selasa.

“Data inflasi, kesaksian Powell di kongres, dan tarif siap mendorong 'cerita' pasar,” kata Chris Larkin di E*Trade dari Morgan Stanley.

Analis Phintraco Sekuritas menyebut, rencana pengumuman paket tarif impor tahap 2 oleh Pemerintah AS memicu kekhawatiran lonjakan inflasi dan dampaknya terhadap arah kebijakan moneter The Fed.

“Kondisi ini berdampak negatif terhadap pergerakan Harga saham-saham rate-sensitive, khususnya bank-bank berkapitalisasi besar di Senin. Kondisi ini diperkirakan masih berlanjut sampai dengan Selasa,” mengutip riset Phintraco.

Donald Trump. (Bloomberg)

Pelemahan IHSG berlanjut di Senin. IHSG konfirmasi support break low di 6.700 dan berpotensi menguji support berikutnya di 6.550–6.600. Stochastic RSI berpotensi losing momentum, jika breaklow 6.550.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi UNVR, PGAS, MEDC, TPIA, dan CLEO.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG mulai menguji support di area 6.639, ada potensi rebound jangka pendek dengan resisten terdekat di 6.830. 

“Waspadai potensi penurunan lebih dalam jika IHSG ditutup di bawah support 6.639,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (11/2/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, AMRT, dan INDY.

(fad/aji)

No more pages