Logo Bloomberg Technoz

Harga emas bertahan di level tinggi karena kenaikan permintaan. Investor memburu emas di tengah kekhawatiran akan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di bawah komando Presiden Donald Trump, yang menebar ancaman kenaikan tarif bea masuk bagi produk-produk impor. Sebagai aset yang dipandang aman (safe haven asset), emas memang menjadi pilihan ketika situasi sedang tidak pasti.

Tidak hanya investor di pasar, berbagai bank sentral pun melanjutkan pembelian emas. “Berlanjutnya aksi beli oleh bank sentral, misalnya China, akan membantu reli harga emas,” ujat Bart Melek, Head of Global Commodity Strategy di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Selain itu, laju harga emas juga dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan terbaru di AS. Akhir pekan lalu, US Bureau of Labor Statistics melaporkan perekonomian Negeri Adidaya menciptakan 143.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) sepanjang Januari. Jauh di bawah bulan sebelumnya yaitu 307.000 dan berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan di 170.000.

Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS ‘mendingin’. Padahal, menuju penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) adalah salah satu mandat bank sentral Federal Reserve.

Jadi saat pasar tenaga kerja melemah, maka wajib bagi The Fed untuk memulihkannya. Ini bisa dilakukan dengan jalan pelonggaran moneter, penurunan suku bunga.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Ilustrasi emas batangan. (Bloomberg)

Analisis Teknikal

Bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Apakah bisa mencetak rekor tertinggi baru?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 74,93.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati karena RSI di atas 70 menjadi sinyal sudah jenuh beli (overbought).

Hawa overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah di 90,91. Sudah di atas 80, sudah jenuh beli.

Oleh karena itu, investor patut waspada dengan risiko penurunan harga emas. Cermati pivot point di US$ 2.867/troy ons. Dari sini, target support ada di kisaran US$ 2.858-2.822/troy ons.

Sedangkan target resisten terdekat ada d US$ 2.881/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas menuju US$ 2.891/troy ons.

(aji)

No more pages