Logo Bloomberg Technoz

ESDM Lempar Kode RI Batal Pangkas Produksi Nikel pada 2025

Mis Fransiska Dewi
24 January 2025 14:50

Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memberi isyarat rencana pemangkasan produksi bijih nikel tahun ini tidak akan dieksekusi. Namun, pemerintah akan memeriksa lebih lanjut kebutuhan smelter dan kuota rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB).

Enggak, kelihatannya enggak. Jadi kita lihat, cek dahulu dengan [Ditjen] Minerba, berapa kebutuhan industri [smelter] dan juga berapa RKAB yang diberikan,” kata Yuliot saat ditemui di kantornya, Jumat (24/1/2025).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menegaskan Kementerian ESDM hanya ingin menjaga keseimbangan antara permintaan perusahaan terhadap RKAB dan kapasitas industri. Di sisi lain, kepentingan pengusaha nikel lokal tetap menjadi perhatian.

"Membuat RKAB itu kan berdasarkan kebutuhan, ya. Pemangkasan belum ada," tegasnya saat ditemui di kantornya, Jumat (17/1/2025).

Produsen nikel terbesar di dunia./dok. Bloomberg

Bahlil mencontohkan ketika perusahaan nikel mengajukan RKAB sebesar 20 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pabriknya, Kementerian ESDM hanya akan memberi kuota sebesar 60% dari pengajuan tersebut. Sementara itu, sisanya atau 40% harus mengambil dari pengusaha lokal.