Logo Bloomberg Technoz

Realisasi HGBT Tak Optimal, Pemerintah Desak DMO Gas

Wike Dita Herlinda
11 April 2023 13:00

Pupuk Kaltim. (Dok. Pupuk Kaltim)
Pupuk Kaltim. (Dok. Pupuk Kaltim)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah mengakui realisasi penyaluran gas bumi dengan harga tertentu untuk sektor industri manufaktur belum berjalan optimal, kendati kebijakan tersebut telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun.

Kebijakan itu termaktub dalam Peraturan Presiden No. 121/2020 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, yang memugkinkan 7 sektor industri untuk mendapatkan gas bumi dengan harga kompetititf senilai US$ 6 per metric million british thermal unit (MMBtu).

Adapun, ketujuh sektor yang dimaksud a.l. industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

Kita butuh domestic market obligation [DMO] untuk gas bumi sebesar 4.279 bbtud.

Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyampaikan penyerapan volume gas bumi untuk sektor industri tertentu sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ESDM No. 134/2021 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) di Bidang Industri justru mengalami penurunan pada tahun lalu.

“Pada April–Desember 2020, total realisasi penyerapan harian HGBT untuk industri mencapai 1.197 billion british thermal unit per day [bbtud], pada 2021 mencapai 1.291 bbtud atau 87,06% [dari target], sedangkan pada 2022 sebanyak 1.253 bbtud atau 81,38%,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPRI RI, Selasa (11/4/2023).