Logo Bloomberg Technoz

BI Klaim 4 Faktor Ini Bisa Bikin Rupiah Perkasa

Azura Yumna Ramadani Purnama
08 May 2024 15:23

Konfrensi pers mengenai perkembangan ekonomi terkini. (Youtube Bank Indonesia)
Konfrensi pers mengenai perkembangan ekonomi terkini. (Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengaku akan berupaya memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga di bawah level Rp16.000/US$. Menurut bank sentral, terdapat empat faktor yang mendukung penguaran rupiah. 

Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini rupiah akan menguat dan stabil sesuai fundamentalnya. Dia menyebutkan salah satu faktor yang mendukung penguatan rupiah adalah yield differential atau selisih antara imbal hasil portofolio AS dan instrumen di Indonesia. Selisih yang sesuai akan membuat investor asing tertarik untuk meletakkan modalnya di Indonesia.

"Faktor kedua adalah premi risiko yang turun dengan CDS (Credit Default Swap) yang sudah berada di level 69,9, dari semula di atas 70," kata Perri dalam Media Briefing bertajuk 'Pertumbuhan Ekonomi Terkini', Rabu (8/5/2024).

Sebagai informasi, CDS merupakan ukuran premi risiko yang digunakan oleh investor asing untuk membandingkan investasi di obligasi AS atau US Treasury dan obligasi negara lain. Jika indeks CDS menurun, hal itu artinya menunjukkan bahwa premi risiko instrumen investasinya menurun. 

Faktor ketiga yang mendukung penguatan rupiah ialah prospek ekonomi dan inflasi negara yang membaik. Faktor terakhir yakni komitmen bank sentral untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.