Logo Bloomberg Technoz

Prediksi Rupiah Hari Ini Kala Pasar Antisipasi FOMC The Fed

Tim Riset Bloomberg Technoz
30 April 2024 07:55

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan masih akan bergerak melemah di kisaran sempit dalam perdagangan hari ini, Selasa (30/4/2024), meski mungkin tersisa peluang penguatan terbatas seiring dengan koreksi dolar Amerika Serikat di pasar New York tadi malam.

Namun, peluang rupiah mungkin akan terbebani oleh kejatuhan nilai yen Jepang ke level terlemah terhadap dolar AS sejak 1990-an silam, meski kini telah kembali menguat terungkit intervensi bank sentral (BoJ). Yen adalah salah satu mata uang jangkar di kawasan Asia yang mempengaruhi pergerakan valuta regional, bersama yuan China.

Dari sentimen global, pasar keuangan Amerika terlihat mengawali pekan dengan semangat di mana indeks saham ditutup hijau disusul oleh penurunan imbal hasil Treasury, surat utang AS, serta diikuti oleh penurunan indeks dolar AS semalam ke level 105,57. Pagi ini, indeks dolar AS kembali bangkit menguat 0,14% ke kisaran 105,71.

Para investor sepertinya memilih sikap optimistis dengan dimulainya Federal Reserve (The Fed) menggelar pertemuan Komite (FOMC) mulai hari ini hingga esok tanggal 1 Mei, kendati menyadari ada potensi Jerome Powell dan kolega akan memperjelas sinyal hawkish menyusul berbagai data yang menjegal disinflasi AS.

Di pasar offshore, rupiah masih tertekan. Kontrak NDF semalam ditutup melemah tipis dan pagi ini bergerak masih tertekan di kisaran Rp16.251-Rp16.263/US$, level yang sedikit lebih rendah dibanding posisi penutupan pasar spot kemarin di Rp16.255/US$, memberi sinyal bahwa gerak rupiah hari ini akan terbatas.