Naiknya penjualan tersebut juga turut membuat beban pokok pendapatan yang membengkak 10,14% menjadi Rp24,35 triliun dari sebelumnya di Rp22,10 triliun.
Beban itu menyebabkan laba kotor perusahaan tercatat menjadi Rp4,75 triliun atau susut dari sebelumnya di Rp4,85 triliun.
Sejatinya, perusahaan juga mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp619,9 miliar, atau turun dari sebelumnya di Rp625,9 miliar.
Sehingga, perusahaan masih menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp2,24 triliun atau naik 4,03% dari sebelumnya di Rp2,16 triliun.
Sementara itu, total aset HMSP hingga akhir maret 2024 tercatat sebesar Rp55,80 triliun, hanya naik tipis dari sebelumnya di Rp55,31 triliun. Total ekuitas perusahaan juga tercatat naik menjadi Rp32,13 triliun dari sebelumnya di Rp29,86 triliun.
Bagikan dividen setara 99% dari laba
Adapun sebelumnya, HMSP juga resmi memutuskan pembagian dividen sebesar Rp8,06 triliun dengan nilai Rp69,3 per saham dari total laba bersih sepanjang 2023.
Keputusan tersebut ditetapkan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) HMSP yang diselenggarakan pada Selasa (23/4/2024) lalu.
Total jumlah dividen yang dibagikan HMSP mencapai Rp8,06 triliun, atau setara dengan 99,56% dari total laba bersih 2023 yang mencapai Rp8,09 triliun.
(ibn/dhf)
