Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Mungkin Melemah Lagi Hari Ini Meski BI Rate Sudah Naik

Tim Riset Bloomberg Technoz
25 April 2024 07:35

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Setelah ditutup menguat tiga hari berturut-turut pekan ini, pergerakan rupiah pada hari Kamis (25/4/2024), kemungkinan akan menghadapi tantangan baru kendati Bank Indonesia telah mengerek bunga acuan BI rate untuk memberi sokongan pada nilai tukar.

Para pelaku pasar global kembali melepas surat utang dan saham juga aset-aset yang berisiko lain, memburu lagi investasi di safe haven saat ini yaitu dolar Amerika, tercermin dari kenaikan lagi indeks dolar AS semalam. Ini menjadi lanskap yang membebani rupiah di pasar spot hari ini. 

Sinyal pelemahan rupiah terlihat dari pasar offshore di mana kontrak rupiah NDF di bursa New York ditutup melemah lagi ke kisaran Rp16.227-Rp16.247/US$. Level penutupan itu lebih buruk dibanding posisi rupiah spot saat ini yang kemarin ditutup di Rp16.155/US$ usai BI rate diputus naik 25 bps. 

Para pelaku pasar global sepertinya memilih keluar dulu dari pasar jelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS (kuartal 1-2024 disetahunkan) yang akan diumumkan nanti malam. Data lain yang tak kalah penting juga akan dirilis yakni kinerja konsumsi pribadi kuartal 1, juga inflasi pertumbuhan ekonomi (GDP price index).

Amerika juga dijadwalkan merilis data klaim pengangguran, data inventori ritel dan grosir serta penjualan rumah yang tertunda secara bulanan.