Logo Bloomberg Technoz

Menebak Arah BI Rate Kala Rupiah Ambles dan Inflasi Mulai Bangkit

Ruisa Khoiriyah
24 April 2024 09:30

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah menggelar Rapat Dewan Gubernur sejak kemarin dan akan mengumumkan hasilnya pada siang hari ini, Rabu (24/4/2024). Rapat bulanan itu menjadi lebih menarik karena dilangsungkan ketika rupiah telah terperosok melampaui Rp16.000/US$ sejak libur Lebaran berakhir. 

Pelaku pasar cenderung terbelah memprediksi langkah BI kali ini. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg sejauh ini memperkirakan BI masih akan menahan bunga acuan di 6% hari ini.

Namun, dalam survei terpisah, dari 41 analis yang dihubungi, sebanyak 11 orang memperkirakan BI rate akan naik ke 6,25% dan sisanya memprediksi bunga acuan tetap.

"Rupiah memang tengah menghadapi tekanan yang sangat besar dan arus keluar modal asing dipicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan sentimen higher for longer dari The Fed. Namun, menaikkan bunga acuan mungkin akan merugikan sektor riil. Selain itu, BI masih memiliki beberapa opsi kebijakan lain yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut didukung nilai cadangan devisa yang besar. Jadi, kami berpandangan, BI perlu menahan bunga acuan saat ini," kata Teuku Riefky, Ekonom dari LPEM Universitas Indonesia dalam catatannya pagi ini.

Pertumbuhan ekonomi pada 2023 telah melambat akibat daya beli masyarakat yang terkikis akibat lonjakan harga pangan juga pengetatan moneter sejak Agustus 2022 silam. Konsumsi rumah tangga melemah. Pengetatan lebih lanjut dikhawatirkan bisa semakin menjatuhkan kekuatan konsumsi masyarakat dan pada akhirnya menyeret pertumbuhan ekonomi semakin lesu di tahun terakhir rezim Presiden Joko Widodo.

Amunisi Cukup?